Selasa, 12 Desember 2017

Kebakaran hutan

Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan/lahan di Indonesia umumnya (99,9%) disebabkan oleh
manusia, baik disengaja maupun akibat kelalaiannya. Sedangkan sisanya
(0,1%) adalah karena alam (petir, larva gunung berapi). Penyebab kebakaran oleh manusia dapat dirinci sebagai berikut :
a. Konversi lahan : kebakaran yang disebabkan oleh api yang berasal dari kegiatan penyiapan (pembakaran) lahan untuk pertanian, industri,
pembuatan jalan, jembatan, bangunan, dan lain lain;
b. Pembakaran vegetasi : kebakaran yang disebabkan oleh api yang berasal dari pembakaran vegetasi yang disengaja namun tidak terkendali sehingga terjadi api lompat, misalnya : pembukaan areal
HTI dan Perkebunan, penyiapan lahan oleh masyarakat;
c. Aktivitas dalam pemanfaatan sumber daya alam : kebakaran yang
disebabkan oleh api yang berasal dari aktivitas selama pemanfaatan
sumber daya alam. Pembakaran semak belukar yang menghalangi akses mereka dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pembuatan api untuk memasak oleh para penebang liar, pencari ikan di dalam hutan. Keteledoran mereka dalam memadamkan api akan menimbulkan kebakaran;
d. Pada lahan gambu, pembuatan kanal-kanal/saluran-saluran umumnya digunakan untuk sarana transportasi kayu hasil
tebangan maupun irigasi. Saluran yang tidak dilengkapi pintu kontrol
air yang memadai menyebabkan lari/lepasnya air dari lapisan gambut
sehingga gambut menjadi kering dan mudah terbakar;
e. Penguasaan lahan, api sering digunakan masyarakat untuk memperoleh kembali hak-hak mereka atas lahan atau bahkan menjarah lahan “tidak bertuan” yang terletak di dekatnya.
Saharjo (1999) menyatakan bahwa baik di areal HTI, hutan alam dan
perladangan berpindah dapat dikatakan bahwa 99% penyebab kebakaran hutan di Indonesia adalah berasal dari ulah manusia, entah itu sengaja dibakar atau karena api lompat yang terjadi akibat kelalaian pada saat penyiapan lahan. Bahan bakar dan api merupakan faktor penting untuk mempersiapkan lahan pertanian dan perkebunan (Saharjo, 1999). Pembakaran selain dianggap mudah dan murah juga menghasilkan bahan mineral yang siap diserap oleh tumbuhan.

1 komentar: