Selasa, 12 Desember 2017

First aid

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)adalah merupakan materi yang perlu di dipelajari baik oleh siswa, mahasiswa maupun masyarakat umum. Melihat terlalu banyaknya kejadian kecelakaan, maka penulis merasa tergerak untuk menulis artikel Pertolongan Pertama pada kecelakaan (P3K) ini. Walaupun terdapat begitu banyak artikel yang membahas tentang P3K tetapi tidak menyurutkan niat penulis untuk membuat artikel ini. Mudah-mudahan dengan artikel ini penbaca dapat menambah wawasannya dalam hal penanganan korban kecelakaan. Dalam artikel ini penulis menyajikan beberapa sub materi dari pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) yaitu Devinisi P3K, Tujuan P3k, Prinsip - prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa P3K, Prioritas pertolongan pada korban kecelakaan, Tindakan pertama pada saat menemukan korban kecelakaan, Keluhan atau gejala penyakit yang diderita korban, Tindakan dan perawatan lanjutan pada korban kecelakaan, Pertolongan dan perawatan korban kecelakaan, Cara-cara mengevakuasi korban kecelakaan, alat atau bahan yang wajib berada di dalam kotak P3K dan nama-nama obat yang sering digunakan dan yang mudah di dapat di toko - toko atau apotik terdekat. Akhir kata, saya ucapkan banyak terimah kasih karna anda telah mengunjungi blog yang sederhana ini

I. DEFINISI P3K

        Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)  adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di  tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian. 

II. TUJUAN P3K

Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut:
a.     Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
1.    Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban
2.    Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu
3.    Mencari dan mengatasi pendarahan
b.     Mencegah cacat yang lebih berat  (mencegah kondisi memburuk)
1.    Mengadakan diagnose
2.    Menangani korban dengan prioritas yang logis
3.    Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.
c.      Menunjang penyembuhan
1.    Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
2.    Mencegah infeksi
3.    Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat

III. PRINSIP P3K

        Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi kejadian kecelakaan adalah sebagai berikut:
a. Bersikaplah tenang, jangan pernah panik. Anda diharapakan menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong)
b. Gunakan mata dengan jeli, kuatkan hatimu karna anda harus tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan untuk keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan.
c.  Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan, cara terjadinya kecelakaan, cuaca dll
d. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan dll
e. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)
f.   Periksa nadi atau denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan berat  segera hentikan (C = Circulatory management)
g. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
h. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah, Jangan buru-buru memindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
i.   Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah sakit terdekat.

IV. PRIORITAS PERTOLONGAN

Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong dalam menolong korban yaitu:
a.    Henti napas
b.    Henti jantung
c.    Pendarahan berat
d.    Shock
e.    Ketidak sadaran
f.     Pendaraahan ringan
g.    Patah tulang atau cedera lain

V. TINDAKAN PERTAMA SAAT MENEMUKAN KORBAN

a. Pastikan ABC korban telah stabil, kalau perlu lakukan RJP
b. Mengadakan diagnosa (mendapatkan informasi tentang keadaan korban)
1.    Riwayat
Yaitu cerita tentang bagaimana insiden itu terjadi, bagaimana cedera atau penyakit yang didera. Tanyakan kepada korban bila sadar dan atau saksi mata.
2.    Petunjuk luar
Semua petunjuk yang mungkin ada pada korban seperti catatan medis korban, obat-obatan yang dibawa korban
3.    Keluhan
Adalah sesuatu yang dirasakan atau dialami atau dijelaskan oleh korban seperti mual, nyeri panas, dingin atau lemah. Hal itu harus ditanyakan dan dicocokkan dengan diagnose lainnya
4.    Gejala
Adalah rincian dari pengamatan yang anda lihat, cium dan raba dalam suatu pemeriksaan korban (pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki)
c.  Melakukan pertolongan dan perawatan terhadap hasil diagnosa diatas sesuai dengan prioritas pertolongan.

VI. KELUHAN DAN GEJALA PENYAKIT ATAU DERITA

a. Keluhan yang mungkin diungkapkan korban:
Misalnya: nyeri, takut, panas, tidak dapat mendengar secara normal, hilang penginderaan, penginderaan abnormal, haus, mual, perih, mau pingsan, kaku, tidak sadar sebentar, lemah, gangguan daya ingat, pening, tulang terasa patah.
b. Gejala yang mungkin dilihat (ekspresi):
Misalnya: Cemas dan nyeri, gerakan dada abnormal, berkeringat, luka, pendarahan dari liang tubuh, bereaksi bila disentuh, bereaksi atas ucapan, lebam, warna kulit abnormal, kejang otot, bengkak deformitas (kelainan bentuk), benda asing, bekas suntikan, bekas gigitan, bekas muntahan, dll.
c.  Gejala yang didapatkan dari perabaan:
Misalya: lembab, suhu tubuh abnormal, nyeri dan luka lunak bila disentuh, pembengkakan, deformitas (perubahan bentuk ke yang buruk), ujung-ujung tulang bergeser.
d. Gejala yang mungkin didengar:
Misalnya: napas bising atau sesak, rintihan, suara hisapan, bereaksi bila disentuh, reaksi atas ucapan.
e. Gejala yang mungkin dicium:
Misalnya: Aseton, alcohol, gas atau uap, asap atau terbakar.

VII. TINDAKAN DAN PERAWATAN LANJUTAN

Tindakan dan perawatan lanjutan ini tergantung kepada penilaian anda terhadap kondisi korban, anda biasa:
a. Membawa korban ke tempat yang aman dan nyaman untuk beristirahat
b. Menghubungi rumah sakit atau pihak berwewenang
c. Mengatur evakuasi dan transportasi korban ke rumah sakit
d. Menghubungi keluarga korban
e. Mengijinkan korban pulang

VIII. PERTOLONGAN DAN PERAWATAN KORBAN

A.       KELAINAN JALAN NAPAS DAN PERNAPASAN
1.    Tersendak
Gejala       : a. Kesulitan bicara dan bernapas (biasa henti napas)
b. Kulit biru (sianosis) dan biasanya memegang leher
Tujuan      : Mengeluarkan benda yang menyumbat dan memulihkan pernapasan.
Tindakan : #   Pada orang dewasa
a.    Korban ditenangkan dan suruh batuk bila sadar
b.   Bungkukkan badan dan pukul punggung
c.    Bila tidak berhasil lakukan hentakan perut
d.    Bila tidak berhasil kombinasikan antara keduannya
#   Pada korban anak-anak dan bayi dilakukan pukulan punggung saja jika tidak berhasil lakukan RJP.

2.    Tenggelam
Tujuan      : Mencegah dan mengatasi kekurangan oksigen di dalam darah
Tindakan : a. Ketika mengangkat korban kepala harus lebih rendah dari    badan, ini bertujuan untuk mengurangi resiko menghirup air.
b. Baringkan korban pada tempat yang hangat (atasi Hipothermia) dan siap-siap untuk RJP

3.    Menghirup gas
Tujuan      : Memulihkan pernapasan
Tindakan : a. Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ketempat yang berudara segar
b. Berikan oksigen bila ada
c. Tetapkan bersama korban, periksa napas, nadi, dan tingkat reaksinya setiap 10 menit.
4.    Asthma
yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.
Gejala       :  a. Sesak napas, ditandai fase ekspirasi yang memanjang
b. Suara mencicit ketika menghirup napas
c. Tegang dan cepat, korban susah diajak bicara, banyak berbisik
d. Kulit membiru (sianosis)
e. Kesadaranmenurun (gelisah/meracau)
f.  Pada serangan berat usaha untuk bernapas dapat menyebabkan kelelahan hebat
g. Otot bantu napas di leher terlihat menonjol
Tujuan      : Melegakan pernapasan
Tindakan :  a. Tenangkan korban
b. Dudukkan pasien bersandar ke depan dengan posisi ½ duduk dan istirahat sambil berpegangan. Pastikan pasien cukup mendapat udara segar
c. Suruh pasien untuk mengatur napasnya
d. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
e. Bila pasien mempunyai obat, suruh ia menggunakannya / meminumnya 
B.    GANGGUAN SIRKULASI
1.   Shock
Gejala          : a. Lemah dan pening
b. Mual dan mungkin muntah dan haus
c. Napas cepat dan dangkal
d. Nadi cepat dan tidak teratur
Tujuan        : a. Mengenali tanda-tanda shock
b. Menangani penyebabnya bila jelas
c. Memperbaiki suplai darah ke otak, jantung ydan paru-paru   
Tindakan    : a. Atasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat anda tangani
b. Pasien dibaringkan dengan posisi kepala harus lebih rendah
c. Kaki ditinggikan dan ditopang. Hati-hati kalau anda menduga ada patah tulang
d. Longgarkan pakaian yang mengikat agar tekanan pada keher, dada, dan punggang berkurang
e. Pasien diselimuti agar tidak kedinginan
f.  Periksa dan catat pernapasan, nadi dan tingkat reaksi tiap 10 menit
2.   Pingsan
yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea
Gejala          : a. Perasaan limbung
b. Menguap berlebihan
c. Pandangan berkunang-kunang
d. Telinga berdenging
e. Nafas tidak teratur
f.  Muka pucat
g. Biji mata melebar
h. Lemas
i.  Keringat dingin
j.  Tak respon (beberapa menit)
k.  Denyut nadi lambat
Tujuan        : Memperbaiki aliran darah ke otak, menenangkan dan menyamakan korban setelah sadar
Tindakan    : a. Pasien dibaringkan dengan posisi kaki di tinggikan dan ditopang
b.  Baringkan korban dalam posisi terlentang
c.   Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
d.  Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
e.  Beri udara segar
f.    Periksa kemungkinan cedera lain
g.  Selimuti korban
h.  Korban diistirahatkan beberapa saat
i.    Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi, posisi stabil, Rujuk ke instansi kesehatan
3.   Luka
yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.
Jenis-jenis luka : a. Luka sayat
b. Laserasi (Luka robek)
c. Abrasi (luka lecet)
d. Kontusi (Memar)
e. Luka tembus
f. Luka tembak
Tindakan             : a. Bersihkan luka dengan antiseptic(alcohol/boorwater)
b. Tutup luka dengan kasa steril/plester
c. Balut tekan (jika pendarahannya besar)
d. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
a. Anda harus memperhatikan dan mengecek  apakah ada benda asing pada luka, bila ada:
*    Keluarkan tanpa menyinggung luka
*    Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
*    Evakuasi korban ke pusat kesehatan
b. Bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika di buang maka luka akan berdarah lagi.


1 komentar: